MUSIC CLASSIC
MUSIK KLASIK BARAT
Perkembangan musik barat sudah berabad -abad lamanya. Mulai zaman Yunani kuno,misalnya dianggap sebagai pangkal perkembangan musik hingga sekarang.Tentu saja sistem yang sekarang sudah tidak lagi sama dengan sistem yunani dulu. Perkembangan sejarah musik dengan sendirinya telah menghasilkan komponis-komponis dengan kreasi-kreasi yang dalam dunia internasional diakui bermutu tinggi.
Yang disebut musik klasik barat yaitu kreasi musik yang menghias sejarah musik diantonis dibarat mulai abad ke-18.Yang termasuk musik klasik barat sesungguhnya adalah komposisi-komposisi Haydn,Mozart dan Beethoven.Juga komponis Johaan Sebastian Bach, khususnya dalam kreasi-kreasinyayang terakhir dianggap termasuk dalam komponis klasik.Musik sebelum zaman itu, untuk kebanyakan dari kita nikmani.
Kata “klasik” kemudian dipergunakan pula terhadap semua jenis yang dianggap sebagai contoh yang baik dan yang bermututinggi dari suatu jenis gaya tertentu..
Didalam perkembangan, sesudah zaman klasikitu,kita kemudian menginjak abad ke-19 yang disebut zaman “Romantik” yang berlangsung kira-kira 50 tahun lamanya. Kira-kira tahun 1800-1850. Pribadi komponis mulai berbicara didalam segala bentuk vocal maupun intrumental.
Komponis-komponis ternama yang pantas kita ketahui sebagai salah satu Romantikus adalah Beethoven -yang seperti tadipun sudah disebut pula seorang komponis klasik. Komponis romantis kedua adalah Schubert yang termasyur karena menjadi pencipta bentuk pernyataan vokal artistik,yaitu bentuk “song” atau “lied”.
Dan tidak diabakan juga komponis romantik ternama yaitu : Chopin dan Liszt. Kedua-duanya komponis khusus untuk piano.Kemudian seorang komponis biola yang termasyur :Paganini. Ia sendiri seorang virtuos. Permainan biolanya begitu mempesona, sehingga pada waktu itu orang menganggap Paganini bersekongkol dengan syetan. Anggapan seperti itu sangat karakteristik untuk zaman romantik pada zaman itu.
Komponis romantik lainnya yang tekenal lainnya adalah Berlioz, yang terkenal apa yang disebut “ musik panorama”. Yaitu musik yang menceritakan yang di ilhami oleh soal-soal tang tidak termasuk dalam musik itu sendiri. Musik yang mencoba “menggambarkan”sesuatu. Disini penggunaan warna alat-alat musik yang dimainkan,lebih di beri tekanan.
Dalam karya-karya seperti ini , komponis Wagner terkenal sekali.Dia menjadi terkenal oleh karena “Drama musik-nya” yaitu sesuatu bentuk opera, dimana semua unsur-unsur diperlakukan sama.Baik teks, musik, dekor, akting, maupun plot cerita dan sebagainya. Wagner sangat terkenal dengan salah satu drama musiknya “Ring des Nibelugen”.
Keaadaan seperti itu komponis mencari kekuatannya juga didalam berbagai hal diluar musiknyaitu sendiri,dengan sendirinya memancing suatu reaksi.Ialah timbul “musik absolut”, musik mutlak. Musik absolut hanya mempergunakan unsur-unsur musikal saja untuk menyatukan konsepsi musikalnya.Tidak terpengaruh kesustraan atau mengambil ilham dari unsur-unsur yang bukan musik. Contoh : terkenal dari komponis jenis musik aini adalah “Brahms”,dengan simponi-simponinya.
Kemudian timbul aliran impresionisme dengan tokoh komponisnya yang sangat menonjol yaitu: Debussy. Musiknya biasanya sukar di ikuti melodinya, karena disini tekanan lebih diberikan kepada harmoninya.
Setelah itu permulaan abad ke-20 menghasilkan komponis-komponis yang radikal sekali didalam musik absolut ini. Seperti Milhaud dan Schonberg, yang digolongkan kedalam aliran “ekspresionisme” ( dari ekspresi = pernyataan ). Aliran ini memberi aksen yang kuat pada pernyataan musikal pribadi komponis sendiri-sendiri. Mendengarkan musik demikian, kalau belum biasa, hati biasa menjadi gelisah. Komponis yang membuat sebuah orkestrasi dengan cara mempergunakan macam-macam nada dasar untuk tiap-tiap alat musiknya, disebut komponis yang beraliran “Politonalitas”. ( Poli = banyak, Tune =nada . ) kira kira sama dengan menggunakan nada dasar tertentu.
Didalam politonalitas dengan sendirinya dipergunakan beberapa nada dasar sekaligus. Pendengar musik demikian terpaksa mempertajam pendengarnya agar dapat menangkap keindahan musiknya. Kita masih perlu membiasakan diri, kalau sudah bisa , pendengar mungkin lambat laun dapat juga menangkap adanya kewajaran didalamnya,menangkap sesuatu yang logis.
Komponis-komponis absolut yang radikal itu tersebut diantaranya ada pula yang ingin menambah ekspresi musiknya malah dengan tidak menggunakan nada dasar sama sekali. Sebagai contoh : Komponis Schonbert dan Alban Berg. Komponis-komponis mereka itu disebut Atonal.Yaitu tidak dipakai nada dasar dan disebut atonalitas.
Musik seperti itu kebanyakan orang tidak dapat mengharukan. Musiknya memberi kesan seperti kita menghadapi soal ilmu pasti, yang kita tinjau berulang-ulang untuk menangkap hasil yang dimaksudkan. Mungkin kalau kita membiasakan diri mendengarkan musik demikian, lama kelamaan kita juga menemukan logikanya.
Dewasa ini, belum banyak musikal yang sudah dapat menikmati musik atonal seratus persen.Kebanyakan masih menganggapnya sebagai suatu pernyataan yang berantakan, memusingkan. Tapi ini pun akhirnya soal kebiasaan juga .Seperti halnya dengan musiknya Debussy. Sekarang kalau kita mendengar musik Debussy , kita menganggapnya sebagai barang biasa saja, hanya agak lain dari yang biasa kita dengar. Padahal pada permulaan abad ke-20, waktu musik debussy memperkenalkan komposisinya kepada publik dengan mempertunjukannya sendiri, publik mengkerutkan keningnya , mereka menganggap sebagai musik seorang komponis yang tidak sehat otaknya.....
Perkembangan musik barat sudah berabad -abad lamanya. Mulai zaman Yunani kuno,misalnya dianggap sebagai pangkal perkembangan musik hingga sekarang.Tentu saja sistem yang sekarang sudah tidak lagi sama dengan sistem yunani dulu. Perkembangan sejarah musik dengan sendirinya telah menghasilkan komponis-komponis dengan kreasi-kreasi yang dalam dunia internasional diakui bermutu tinggi.
Yang disebut musik klasik barat yaitu kreasi musik yang menghias sejarah musik diantonis dibarat mulai abad ke-18.Yang termasuk musik klasik barat sesungguhnya adalah komposisi-komposisi Haydn,Mozart dan Beethoven.Juga komponis Johaan Sebastian Bach, khususnya dalam kreasi-kreasinyayang terakhir dianggap termasuk dalam komponis klasik.Musik sebelum zaman itu, untuk kebanyakan dari kita nikmani.
Kata “klasik” kemudian dipergunakan pula terhadap semua jenis yang dianggap sebagai contoh yang baik dan yang bermututinggi dari suatu jenis gaya tertentu..
Didalam perkembangan, sesudah zaman klasikitu,kita kemudian menginjak abad ke-19 yang disebut zaman “Romantik” yang berlangsung kira-kira 50 tahun lamanya. Kira-kira tahun 1800-1850. Pribadi komponis mulai berbicara didalam segala bentuk vocal maupun intrumental.
Komponis-komponis ternama yang pantas kita ketahui sebagai salah satu Romantikus adalah Beethoven -yang seperti tadipun sudah disebut pula seorang komponis klasik. Komponis romantis kedua adalah Schubert yang termasyur karena menjadi pencipta bentuk pernyataan vokal artistik,yaitu bentuk “song” atau “lied”.
Dan tidak diabakan juga komponis romantik ternama yaitu : Chopin dan Liszt. Kedua-duanya komponis khusus untuk piano.Kemudian seorang komponis biola yang termasyur :Paganini. Ia sendiri seorang virtuos. Permainan biolanya begitu mempesona, sehingga pada waktu itu orang menganggap Paganini bersekongkol dengan syetan. Anggapan seperti itu sangat karakteristik untuk zaman romantik pada zaman itu.
Komponis romantik lainnya yang tekenal lainnya adalah Berlioz, yang terkenal apa yang disebut “ musik panorama”. Yaitu musik yang menceritakan yang di ilhami oleh soal-soal tang tidak termasuk dalam musik itu sendiri. Musik yang mencoba “menggambarkan”sesuatu. Disini penggunaan warna alat-alat musik yang dimainkan,lebih di beri tekanan.
Dalam karya-karya seperti ini , komponis Wagner terkenal sekali.Dia menjadi terkenal oleh karena “Drama musik-nya” yaitu sesuatu bentuk opera, dimana semua unsur-unsur diperlakukan sama.Baik teks, musik, dekor, akting, maupun plot cerita dan sebagainya. Wagner sangat terkenal dengan salah satu drama musiknya “Ring des Nibelugen”.
Keaadaan seperti itu komponis mencari kekuatannya juga didalam berbagai hal diluar musiknyaitu sendiri,dengan sendirinya memancing suatu reaksi.Ialah timbul “musik absolut”, musik mutlak. Musik absolut hanya mempergunakan unsur-unsur musikal saja untuk menyatukan konsepsi musikalnya.Tidak terpengaruh kesustraan atau mengambil ilham dari unsur-unsur yang bukan musik. Contoh : terkenal dari komponis jenis musik aini adalah “Brahms”,dengan simponi-simponinya.
Kemudian timbul aliran impresionisme dengan tokoh komponisnya yang sangat menonjol yaitu: Debussy. Musiknya biasanya sukar di ikuti melodinya, karena disini tekanan lebih diberikan kepada harmoninya.
Setelah itu permulaan abad ke-20 menghasilkan komponis-komponis yang radikal sekali didalam musik absolut ini. Seperti Milhaud dan Schonberg, yang digolongkan kedalam aliran “ekspresionisme” ( dari ekspresi = pernyataan ). Aliran ini memberi aksen yang kuat pada pernyataan musikal pribadi komponis sendiri-sendiri. Mendengarkan musik demikian, kalau belum biasa, hati biasa menjadi gelisah. Komponis yang membuat sebuah orkestrasi dengan cara mempergunakan macam-macam nada dasar untuk tiap-tiap alat musiknya, disebut komponis yang beraliran “Politonalitas”. ( Poli = banyak, Tune =nada . ) kira kira sama dengan menggunakan nada dasar tertentu.
Didalam politonalitas dengan sendirinya dipergunakan beberapa nada dasar sekaligus. Pendengar musik demikian terpaksa mempertajam pendengarnya agar dapat menangkap keindahan musiknya. Kita masih perlu membiasakan diri, kalau sudah bisa , pendengar mungkin lambat laun dapat juga menangkap adanya kewajaran didalamnya,menangkap sesuatu yang logis.
Komponis-komponis absolut yang radikal itu tersebut diantaranya ada pula yang ingin menambah ekspresi musiknya malah dengan tidak menggunakan nada dasar sama sekali. Sebagai contoh : Komponis Schonbert dan Alban Berg. Komponis-komponis mereka itu disebut Atonal.Yaitu tidak dipakai nada dasar dan disebut atonalitas.
Musik seperti itu kebanyakan orang tidak dapat mengharukan. Musiknya memberi kesan seperti kita menghadapi soal ilmu pasti, yang kita tinjau berulang-ulang untuk menangkap hasil yang dimaksudkan. Mungkin kalau kita membiasakan diri mendengarkan musik demikian, lama kelamaan kita juga menemukan logikanya.
Dewasa ini, belum banyak musikal yang sudah dapat menikmati musik atonal seratus persen.Kebanyakan masih menganggapnya sebagai suatu pernyataan yang berantakan, memusingkan. Tapi ini pun akhirnya soal kebiasaan juga .Seperti halnya dengan musiknya Debussy. Sekarang kalau kita mendengar musik Debussy , kita menganggapnya sebagai barang biasa saja, hanya agak lain dari yang biasa kita dengar. Padahal pada permulaan abad ke-20, waktu musik debussy memperkenalkan komposisinya kepada publik dengan mempertunjukannya sendiri, publik mengkerutkan keningnya , mereka menganggap sebagai musik seorang komponis yang tidak sehat otaknya.....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment